Rabu, 23 Desember 2015

APA YANG ANDA BANGGAKAN....


APA YANG ANDA BANGGAKAN....
dengan mempunyai
KEKAYAAN,
JABATAN,
PANGKAT,
JENDRAL,
GURU BESAR,
DOKTOR,
MASTER,
SARJANA,
PENGUSAHA,
GURU,
PETANI,
RAJA, PRESIDEN
PEBISNIS....
Khyai...Ustad

sudahkah ANDA evaluasi diri( MUHASABAH) sudah bermanfaatkah gelar, amanah yang telah diterima saat ini, sudahkah kita beramal dalam bidang Ilmu kita, sudahkah kita beramal dengan harta kita....sudahkah kita bermanfaat denga kedudukan kita kepada sesama, atau mereka yang belum mendapatkan kesempatan ini....sudahkah kita pikirkan bahwa hidup yang sesaat ini...Jika MATI telah menjemput kita semua itu tiada arti lagi...cuma membawa amal ibadah, ketakwaan kepada Allah SWT ....semoga kita bisa lebih bersyukur lagi serta semakin peduli dengan sesama amin

TAHUKAH ARTI KEHIDUPAN DI PENJARA YANG SESUNGGUHNYA

TAHUKAH ARTI KEHIDUPAN DI PENJARA YANG SESUNGGUHNYA


Kehidupan Di Penjara (1): Sekolah Kekerasan Dan Kejahatan

Dua orang lagi menghadap portir. Portir di sini bukan orang yang menawarkan jasa mengangkut barang seperti di bandara dan pelabuhan, melainkan pintu masuk ke penjara. Tiga orang petugas menginterogasi keduanya, Suadi dan La Badimu. Keduanya adalah tahanan baru di Lapas Bau-Bau, sore itu.
Suadi dan La Badimu dituduh melakukan pembunuhan. Belakangan diketahui bahwa keduanya adalah korban salah tangkap. Tapi sayang sekali, mereka sudah terlanjur masuk perangkap, dan dipaksa mengakui pembunuhan tersebut setelah mendapat siksaan berat saat penyidikan. Polres Buton dianggap merekayasa kasus ini.
Keduanya diperintah berjalan jongkok menuju “strapsel” kamar 19, yaitu ruang karantina bagi tahanan baru. Di sini, ada hukum tidak tertulis bagi setiap tahanana baru: pertama, mereka mesti berjalan dengan membungkuk. kedua, harus tahu cara berterima kasih. ketiga, jangan pernah berusaha menatap petugas, apalagi melontarkan kritik.
Selama proses peradilan berlangsung, keduanya telah menjalani hukuman hampir selama setahun dari tingkat penyidikan (november 2009) sampai dengan vonis pengadilan (juli 2010). Semula Jaksa Penuntut Umum, Hijran Safar, menuntunya 20 tahun penjara, tapi Majelis Hakim yang di pimpin Sutarno menjatuhkan vonis bebas. Akan tetapi, pihak JPU menuntut kasasi ke MA. Maka berlanjutlah penderitaan Suadi dan La Badimu hingga hari ini.
Dari kedua orang inilah aku mengambil banyak pelajaran: tentang bagaimana kekerasan dan kejahatan yang diproduksi oleh negara sendiri. Banyak orang tidak berdosa menjadi korban kekerasan “legal” tersebut. Karena buta huruf dan tidak tahu bahasa Indonesia, para korban itu begitu mudah diperdaya di depan hukum yang katanya memihak keadilan itu. Inilah secuil kisahku di dalam penjara yang bernama: Lembaga Pemasyarakatan Bau-Bau.
Lingkaran Kekerasan
Lapas Baubau adalah tempat ‘pembuangan’ tahanan dari empat kota: Baubau, Bombana, Buton, dan Wakatobi. Tidak diketahui secara pasti kapan Lapas ini berdiri, tetapi diperkirakan seusia dengan kedatangan kolonialisme Belanda di Indonesia.
Dinding gedung tahanan mulai berwarna pucat kuning. Terlihat sunyi dan seram dari luar. Di tempat ini sekelumit kejahatan dan kekerasan atas nama hukum negara terlembaga dengan baik. Sedikitnya 500 orang tahanan “disiberiakan” di tempat ini.
Famplet dari kertas tertempel di dinding portir. Rupanya aturan mengenai segala bentuk kehidupan di lapas ini termaktub dalam kertas itu. Ada empat aturan yang disebutkan di situ: (1) tahanan dilarang membawa uang di atas Rp20 ribu. (2) belajar untuk menerima kesalahann dan hukuman dari petugas. (3) dilarang berkumpul, berdiskusi, membawa hand-phone, dst. (4) Petugaslah yang berkuasa untuk membina.
Sialnya, Jika anda mengalami kekerasan, maka anda akan kesulitan untuk melapor. Sebab, mereka yang melaporkan adanya pelanggaran akan mendapat perlakuan kasar dari pelaku. “Jika anda berani mengadu, maka tendangan, cambuk, pukulan, hingga karantina akan menjadi teman anda,” ujar pak tua di sel sebelahku.
Ketakutan terbesar para tahananan adalah dipanggil portir. “itu berarti anda mau dihukum,” kata pak tua menjelaskan kebiasaan di penjara ini. Jika anda sering menonton film tentang kekejaman NAZI, maka semua praktek kekerasan mereka pun ada dan terpelihara dengan baik di penjara ini.
Jika Karl Marx membagi kelas dalam masyarakat menjadi dua kelas: pengusaha dan proletar, maka dipenjara ini juga ada dua kelas: bapak piara dan anak piara. bapak piara adalah mereka yang suka membagi jatah rokok, memberi makanan dan uang, sedangkan anak piara adalah orang yang melayani bapak piara: mencuci piring, mencuci baju, membersihkan, dan kerja-kerja fisik lainnya.
Para koruptor, yang kehidupannya di luar penjara sudah sangat enak, di dalam penjara pun tetap enak. Para koruptor ini menjadi bapak piara di dalam penjara. Bahkan petugas penjara pun bisa diperintah olehnya. “benar-benar dunia sinting,” kata seorang tanahan yang lebih muda–tidak mungkin kusebutkan namanya di sini.
Jangan lupa! diskriminasi juga sangat akrab dalam kehidupan penjara ini. Golongan kaum kaya seperti pejabat, keluarga pejabat, dan koruptor, akan mendapat perlakuan istimewa dari petugas. Mereka bisa minta bon/izin keluar, cuti bersyarat, menggunakan HP dalam penjara, bebas dari kewajian bekerja, dan lain-lain. Sedangkan bagi orang miskin, kerja paksa dan penghinaan menjadi teman sejati mereka sepanjang kehidupan dalam penjara.
Kekerasan dan kejahatan yang diajarkan oleh negara
Siapa bilang penjara itu lembaga pemasyarakatan? jangan pula kau singgung istilah menyesatkan itu: pembinaan. omong kosong semua itu. Alih-alih mau memasyarakatkan dan membina kami, para tahanan, para petugas penjara justru mewariskan kejahatan baru kepada kami: cara memeras, cara mempermalukan dan menghina orang, cara menjilat kepada kaum kaya, dan lain-lain.
Ada banyak orang baik, yang karena rasa keadilan dipermaikan oleh tuan hakim dan para jaksa, harus mendekam di penjara ini dan dirusak mentalnya. “Apa itu rasa keadilan? tidak ada itu. Adanya di surga kali,” kata seorang teman selku.
Tidak mengherankan, penjara tidak membuat seorang bekas napi menjadi mengerti seperti apa menjadi manusia yang benar, melainkan membuat bekas napi semakin kehilangan nilai kemanusiaannya. Ini sangat menarik, dan tentu saja bukan kebetulan, bahwa sebagian besar penghuni lapas ini adalah “muka lama”.
Karena petugas dan sistim penjara gagal menciptakan cara-cara manusiawi di dalam penjara, maka penjara pun menjadi tempat berbagi ilmu: seorang pencopet akan belajar kepada perampok. Seorang perampok akan belajar kepada koruptor. pelaku penganiayaan akan belajar kepada pembunuh. begitulah seterusnya.
Di sini, para tahanan pun sudah tahu seluk-beluk kelemahan hukum di Indonesia: suap-menyuap, jual-beli perkara, dan lain sebagainya. Tidak heran, seorang koruptor akan dengan mudah faham bagaimana ia harus korupsi sebanyak-banyaknya, dan sebagian hasil korupsinya dipakai untuk menyuap hakim, jaksa, dan polisi agar hukumannya bisa diperpendek.
Seorang perampok, misalnya. Jika barang yang dicuri bernilai 10 juta, maka dia sudah tahu bahwa 3-4 juta harus dikeluarkan untuk menyuap jaksa dan hakim, sehingga dia bisa menjalani hukuman lebih pendek. Dengan begitu, dia akan terus menjalani profesinya.
Dan, penjara hanya tempat beristirahat sementara waktu. *****

Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com

SEANDAINYA RAKYAT INDONESIA 241 JUTA JIWA BISA HIDUP RUKUN, SALING BERBAGI...BETAPA INDAHNYA INDONESIA

SEANDAINYA RAKYAT INDONESIA 241 JUTA JIWA BISA HIDUP RUKUN, SALING BERBAGI...BETAPA INDAHNYA INDONESIA


Hidup Rukun , Saling Berbagi, dab Tolong-Menolong
1.Hidup Gotong Royong
   Dalam hidup bermasyarakat diperlukan sikap gotong royong.
Gotong royong adalah bekerja secara sukarela untuk kepentingan bersama.Sebutan lain dari gotong royong adalah :
1.    .Malapus di Sulawesi
2.    Balai Banjar di Bali
3.    Manunggal Sakato di Sumatera Barat
4.    Gugur Gunung di Jawa Tengah.
Manfaat gotong royong yaitu :
·      1.Pekerjaan yang berat menjadi ringan
·      2.Pekerjaan cepat selesai
·      3.Mudah mendapatkan pertolongan
·      4.Mempererat persaudaraan, dll.
Akibat tidak memiliki sikap gotong royong :
·      1.Sulit mendapatkan bantuan/pertolongan
·      2.Dijauhi teman
·      3.Sering mendapat kesulitan, dll.
Contoh-contoh perilaku gotong royong :
·      1.Kerja bakti membersihkan rumah
·      2.Mencuci pakaian
·      3.Piket kelas
·      4.Mengantar pulang teman yang sakit, dll.


2. Pentingnya kerukunan
Kerukunan adalah suatu perilaku yang mencerminkan adanya saling pengertian agar tercipta perdamaian, persahabatan, dan persaudaraan.


Ciri-ciri hidup rukun, yaitu
·      Menghargai pendapat orang lain
·      Menghargai hasil karya orang lain
·      Membina hubungan baik
·      Saling menghormati
·      Saling menyayangi
Manfaat hidup rukun / pentingnya hidup rukun , yitu :
·      Tidak adanya pertengkaran
·      Hidup dalam keluarga menjadi harmonis
·      Hidup menjadi aman
·      Hidup menjadi tenteram dan damai
·      Memperkokoh persatuan dan kesatuan.
Akibat hidup tidak rukun , antara lain :
·      Mudah terjadi pertengkaran
·      Kehidupan tidak tenteram
·      Mudah dihasut orang lain4.Banyak musuhnya, dll.
Contoh hidup rukun, antara lain :
·      Makanbersama
·      Belajar kelompok
·      Bermain bersama
·      Bermusyawarah
·      Rekreasi bersama, dll.
2.Berbagi
Berbagi yaitu ada yang member dan ada yang menerima.Berbagi adalahbagian dari gotong royong.Banyak yang dapat kita bagi, antara lain
·      Makanan
·      Warisan
·      Pekerjaan
·      Ilmu pengetahuan
·      Waktu, dll.
Manfaat saling berbagi :
·      Menumbuhkan kasih saying
·      Menciptakan kerukunan
·      Hidup menjadi tenang dan tenteram.
Akibat tidak saling berbagi :
·      Yang lemah akan tersisih
·      Serakah
·      Timbul perselisihan
·      Dijauhi sesame
·      Hidup tidak tenang
·     
3.    Tolong menolong
Manusia adalah makhluk sosial, artinya setiap manusia membutuhkan pertolongan orang lain.Tolong menolong juga disebut saling membantu. Dalam tolong menolong hendaknya disertai sikapsaling member dan menerima. Menolong orang lain hendaknya dilakukan secara tulus hati atau ikhlas.
Pentingnya sikap tolong menolong :
1. Penderitaan menjadi berkurang
2.Mempererat persaudaraan
3.Kesulitan dapat teratasi.
SUMBER: abdul ghoni

BENARKAH PENJARA ITU MENAKUTKAN

Benarkah penjara adalah tempat yang menakutkan bagi manusia? Mengerikan dan hal yang menakutkan, mungkin kata yang terlontar dari lisan kita ketika mendengar istilah penjara. Penjara merupakan ruang tertutup pagar tembok yang kokoh dan kuat, berpintu jeruji besi baja yang anti karat, tempatnya orang-orang yang kejam, sadis, nakal, jahat, dan komunitas kaum preman. Anggapan seperti itu memang benar.
Penjara selama ini memang identik dengan menyeramkan, suram, dan tiada harapan. Begitu mendengar kata penjara yang terlintas di kepala adalah tempat yang kotor, kumuh, dan diisi oleh berbagai pangkat dalam dunia kriminalitas. Mulai dari pencuri sandal, pembunuh bayaran, bromocorah, sampai koruptor berdiam disana. Sipir-sipir yang menjaga pun angker, bengis dan tak kenal kasihan. Sungguh “penjara” berada didaftar terakhir tempat yang ingin ditinggali.
Sebenarnya orang-orang yang terpenjara itu tidak ada perbedaan dengan manusia bebas di luar penjara. Mereka tidak menakutkan, mereka hanya orang orang yang berbuat salah, yang menebus kesalahannya menjalani hukuman di balik jeruji. Bahkan banyak orang-orang yang terpenjara tidak berbuat salah, namun karena menjadi korban dari sebuah “konspirasi” yang masiv, terstruktur dan terukur bahkan mungkin menjadi korban dari sebuah fitnah membuat mereka merasakan “pahit”nya kehidupan di penjara. Tapi apapun dan siapapun mereka tetaplah seseorang yang berjuang menjalani proses kehidupan yang diberikan Tuhan, sama seperti dengan semua orang yang hidup diluar dinding penjara.
Mereka yang didalam penjara sana adalah manusia yang juga mempunyai keinginan, dan cita cita jika mereka bebas dan kembali ke masyrakat, untuk berkarya dan memulai kehidupan baru. Siapakah diantara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan, hanya tergantung besar kecilnya kesalahan yang kita perbuat. Walau badan para orang-orang terpenjara berada dalam jeruji besi tetapi semangat, imajinasi dan kreativitas tidak akan pernah dapat terkekang. Tubuh mereka boleh terkurung didalam penjara, namun inspirasi, kreasi dan imajinasi mereka tidak boleh ikut terkurung. Mereka bak seekor katak yang berjuang menembus tempurung.
Penjara bukanlah sebuah tempat yang mengerikan, apapun bisa tercipta dari tangan orang-orang yang terpenjara. Bahkan mampu mengalahkan orang-orang yang bebas menghirup udara dengan leluasa diluar dinding penjara. Semangat mereka untuk tetap hidup dan membangkitkan jiwa yang sedang dalam keadaan “titik nadir”.
Selama ini, anggapan masyarakat terhadap “lulusan penjara” sangat negatif. Mereka tidak dihargai, tidak mendapat kepercayaan dan tidak diberi kesempatan untuk berkarya. Akibatnya, mantan-mantan napi tersebut tidak memiliki pilihan lain selain melanggar hukum lagi dan akhirnya dikirim kembali ke penjara. Sebuah lingkaran setan pada masyarakat kita yang sangat memprihatinkan.
Orang berbuat salah tak selamanya berbuat salah. Kesalahan bias menjadi terapi ampuh untuk menjadikan seseorang insyaf. Tidak ada manusia yang bisa luput dari kesalahan. Yang membedakannya mungkin berat ringannya kesalahan itu sendiri. Tentunya, selalu akan ada jalan menuju kebaikan maka ada jalan pula untuk mendapatkan kesempatan berbuat baik terhadap sesama. Demikian juga tak terkecuali dengan Nara Pidana.
Namun, yang terpenting untuk tidak dilupakan ialah adanya gemerlap cahaya dibalik jeruji penjara itu yang bila kita asah akan menjadi berlian yang mempesona. Banyak contoh orang-orang besar yang lahir dari balik jeruji, mulai dari Ibnu Taimiyyah, Yusuf Al Qaradhawi, Soekarno, Recep Tayyip Erdogan, Syekh Ahmad Yasin, Tan Malaka, Buya Hamka, Omer Goldman, Nelson Mandela, Nawal El Saadawi, Galileo Galilei, Adolf Hitler, Sayyid Qutub, Malcom X, Saddam Husein, Muhammad Mursi, Martin Luther King Jr., Aung San Suu Kyi, Leon Trotsky, Benazir Bhutto, Liu Xiobo, Tawakul Karman, Muhandas (Mahatma) Gandhi, Andrei Sakharov, Vaclav Havel, Akbar Ganji, Beningno Aquino Jr, Ho Chi Minh, Abdul Fattah Ismail, Muhammad Farghali, Nick Leeson, Jose Mujica, Mike Tyson, Ali Syari’ati, Voltaire dan masih banyak tokoh lainnya.
setidaknya ada dua pelajaran yang dapat kita ambil.
Pertama, bahwa penjara dengan segala stereotip buruknya, ternyata tidak seseram yang kita bayangkan. penjara tidaklah seburuk yang kelihatan dari luar. Penjara memang membatasi gerak warga binaannya, namun perlakuan yang diterima napi ini sungguh sangat kekeluargaan.
Pelajaran kedua, yakni kesadaran bahwa kebebasan merupakan nikmat Tuhan yang tak terhingga besarnya. Berubahnya pola kehidupan para napi yang biasanya bebas pergi kemanapun, menjadi terkungkung dalam tembok-tembok tinggi dan diawasi, membuat kita merasa perlu banyak-banyak bersyukur kepada-Nya.
Tujuannya untuk mengubah pandangan masyarakat tentang penjara, napi dan lulusannya, serta menebalkan rasa optimis pada diri napi agar jangan terlalu mengutuki dosa-dosanya.
Tiada hari senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu dan minggu. Yang ada hanyalah siang, malam, dan siang, dan malam, dan siang lagi, dan malam lagi. Depend On You...mengisi hari dengan merenungi nasib atau mengisinya dengan HARAPAN bahwa Tuhan itu Maha segalanya. Segelap apapun masa lalu kita, Tuhan selalu memberikan lembaran baru yang bersih untuk kita tulis dalam buku kehidupan. Jatuh berdiri lagi, Kalah mencoba lagi, Gagal bangkit lagi. NEVER LOSE HOPE & NEVER GIVE UP...! sampai Tuhan berkata :"WAKTUNYA PULANG."

APAPUN ARTINYA SETETES KEBAIKAN AKAN BERMANFAAT

Apapun artinya suatu kebaikan akan sangat bermanfaat
anggapla kita sebagai pelayan masyarakat
jika kita tiada lagi peduli dengan keadaan masyarakat
apala artinya bekerja
mendapatkan upah
jika upah itu hanya upah buta
arti dari suatu amanah sudah tidak ada lagi
terus dimanakah yang dikatakan bakti kepada negeri
semua selalu dipersulit dan diulur waktunya
akhirnya masyarakat cuma bisa diam dalam doanya
hingga waktu menguburnya
dan tiba saatnya MATI
menjemputnya
terus bagaimana
pertanggungjawaban selama ini

TRAINING GRATIS


UNTUK BAKTI DESA TLOGOADI- PROGRAM SMART ENTREPRENEUR SERI 1

BAGI ANDA YANG MASIH INGIN MENCIPTAKAN PELUANG KERJA BARU
SILAHKAN BERBAGI DENGAN KAMI
PROGRAM INI KAMI BERIKAN GRATIS UNTUK MASYARAKAT  TLOGOADI MLATI SLEMAN  BERMINAT HUBUNGI ; 0877 3974 9300 (WA)

MENGAPA PERLU TAUBAT

Definisi taubat secara harfiah dalam bahasa `Arab menunjukkan
pengertian kembali atau pulang. Jika dikatakan taubat kepada Allah
swt berarti pulang dan kembali ke haribaan-Nya serta tetap di jalan-
Nya. Berbicara taubat, maka perlu diperhatikan pula hal lain yang
erat kaitannya, bahkan senantiasa identik dan saling bertalian,
yaitu istighfar. Istighfar berarti meminta ampunan, menghapus dosa
dan menghilangkan bekasnya. Istighfar kepada Allah swt berarti
meminta ampunan dan penghapusan dosa serta menghilangkan atau
menghindarkan akibat-akibat dosa kepada Allah swt.

Mengapa Perlu Bertaubat?
Setelah mengetahui definisi dari taubat, pertanyaan berikutnya
adalah apa untungnya jika bertaubat? Apa ruginya jika tidak
bertaubat? Mengapa perlu? Apa yang menarik dari bertaubat? Dan
segudang pertanyaan lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang dimuliakan dan
dilebihkan derajatnya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia
secara umum mempunyai 2 bagian, yaitu jasad, dan ruh. Jika kita
mengingat kembali proses penciptaan manusia pertama - Nabi Adam as,
Allah swt menciptakan dari unsur tanah, dan memperbagus bentuknya,
lalu barulah Allah swt memasukkan ruh ke dalam jasad. Allah swt
berfirman: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat:'Sesungguh nya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka
apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh
(ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud
kepadanya'" (QS Shaad 38:71-72).

TAUBAT

Seringkali kita merasa enggan atau kurang tertarik untuk
membicarakan atau bahkan membaca hal-hal yang terkait dengan taubat,
mungkin karena ketakutan kita akan mengetahui kondisi dan rahasia
permasalahan hati kita yang sebenarnya, atau mungkin malas untuk
mendiskusikannya karena dirasakan kurang menarik.

MASIH ADA JUGA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....Allaahumma Sholli ala Sayyidina Muhammmad..Wahai Sahabatku...Saudaraku Muslim....Tahukah Anda....UKURAN orang yang sudah menjalankan semua ibadah dengan benar sholat lima waktu berjamaah...sholat sunnah lail tahajud tiada pernah lupa...sholat dhuha...puasa senin kamis...membaca dzikir sepanjang hari....membaca tilawah 1 juz sehari...bekerja keras tanpa kenal lelah...tetapi pelitnya bukan main...penyebar fitnah dan aib-aib saudaranya KENAPA...kok masih ada seorang takwa tetapi masih melakukan hal yang tidak sesuai tuntunan....sudahkan dia menyadari bahwa tindakannya keliru...percuma saja dengan ibadahnya yang sudah sempurna itu...semoga contoh kecil ini kita sebagai orang yang bisa berpikir cerdas memohon pertolongan kepada ALLAH agar perbuatan kita ibadah kita betul-betul sesuai dengan yang benar amin

Selasa, 22 Desember 2015

MARILAH BERBAGI

MARILAH BERBAGI

WALAU MUNGKIN HANYA SEKEDAR INFO
PALING TIDAK IKUT BERBAGI UNTUK INDONESIA
DENGAN  PENGALAMAN HIDUP INI
KARENA SAYA  DARI DESA TLOGOADI
MUNGKIN DISINILAH
SAYA COBA BERBAGI
UNTUK MASYARAKAT YANG BUTUH BERBAGI IDE, PENGALAMAN
WALAU MUNGKIN TIADA BERARTI
TAPI NILAI-NILAI KEJUJURAN HARUS DIPEGANG TEGUH
APALAH ARTINYA KALAU CUMA DILIHAT OLEH MANUSIA
TAPI JADIKANLAH KEIKHLASAN MENJADI TOLAK UKUR UTAMA
AGAMA UNTUK BERPIKIR JERNIH
ANDA BERPIKIR POSITIF ADALAH NILAI YANG LUAR BIASA

..Konsep Manusia sempurna dalam islam disebut Insan Kamil,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....Allaahumma Sholli ala Sayyidina Muhammmad..Wahai Sahabatku...Saudaraku Muslim....Tahukah Anda....Konsep Manusia sempurna dalam islam disebut Insan Kamil, Insan kamil adalah Manusia yang berhasil mencapai puncak prestasi tertinggi dilihat dari beberapa dimensi.
Konsep Insan Kamil menurut Al-Qur’an
Nabi Muhammad Saw disebut sebagai teladan insan kamil atau istilah populernya di dalam Q.S. al- Ahdzab/33:21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.


 Insan kamil jika dilihat dari segi fisik biologisnya tidak berbeda dengan manusia lainnya. Namun dari segi mental spiritual ia memiliki kualitas-kualitas yang jauh lebih tinggi dan sempurna dibanding manusia lain. Karena kualitas dan kesempurnaan itulah Tuhan menjadikan insan kamil sebagai khalifah-Nya. Yang dimaksud dengan khalifah bukan semata-mata jabatan pemerintahan lahir dalam suatu wilayah negara (al-khilāfah az-zāhiriyyah) tetapi lebih dikhususkan pada khalifah sebagai wakil Allah (al-khilāfah al-ma’nawiyyah) dengan manifestasi nama-nama dan sifat-Nya sehingga kenyataan adanya Tuhan terlihat padanya.

Sifat – sifat manusia sempurna

1. Keimanan

2. Ketaqwaan
3. Keadaban
4. Keilmuan
5. Kemahiran
6. Ketertiban
7. Kegigihan kebaikan & kebenaran
8. Persaudaraan
9. Persepakatan dalam hidup
10. Perpaduan dalam umat