Selasa, 13 Maret 2012

Pemberdayaan Masyarakat dalam Menanggulangi Pengangguran dan Kemiskinan


Pemberdayaan Masyarakat dalam Menanggulangi Pengangguran dan Kemiskinan
Pengangguran dan kemiskinan bersumber pada lemahnya potensi manusia  dan kurangnya dukungan lingkungan dalam memanfaatkan potensi alam dan sumberdaya yang tersedia.  Untuk memecahkan masalah tersebut ditempuh melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat (A. Soedijar, 2003).
Lemahnya informasi IPTEK, kurangnya ketrampilan dan pengalaman praktikal, merupakan factor-faktor yang mempengaruhi  lemahnya potensi sumberdaya manusia dalam  mengelola sumberdaya alam dan lingkungan sosialnya.  Kondisi sosial-budaya masyarakat tidak selamanya mendukung peningkatan potensi warganya,  adakalanya malah  menghambat  kemajuan masyarakat itu sendiri.  Di lain pihak keberadaan manusia,alam dan lingkungan  sosial merupakan  potensi yang sangat bermanfaat bagi perkembangan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam penanggulangan  pengangguran dan kemiskinan  dengan jalan pemberian bantuan kebutuhan hidup seketika, bukanlah upaya memecahkan masalah, namun hanya merupakan bantuan sementara.  Upaya itu perlu diikuti dan dilengkapi oleh bantuan yang bersifat pemberdayaan segenap potensi masyarakat.  Kelengkapan penunjang yang diperlukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat  meliputi sumberdana, IPTEK, tenaga, sarana dan prasarana, yang kesemuanya itu dapat digali dan diperoleh  dari Pemerintah, Lembaga Non Pemerintah, dan Masyarakat.  Pemberdayaan memerlukan sentuhan teknologi karena padahakekatnya  pemberdayaan masyarakatadalah  perubahan sosial  untuk memanfaatkan sumberdaya alam dalam rangka meningkatkan kesejahtyeraan sesuai dengan suasana sosial budayadan sosial ekonomi yang ada.
Tujuan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan pengangguran dan kemiskinan pada hakekatnya adalah penciptaan dan pengembangan lapangan kerja.  Oleh karena itu kegiatan yang menjadi sasaran adalah sektor yang banyak menampung  lapangan kerja, yaitu sektor informal, industri rumah tangga dan sektor perikanan.
Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan pekerjaan social, pada dasarnya mendorong kelompok masyarakat bermasalah  sosial dengan memanfaatkan segenap potensi yang ada pada masyarakat itu sendiri, serta melibatkan sumber di luar masyarakat tersebut agar mereka dapat mandiri mengatasi masalahnya.
Pemberdayaan dilaksanakan melalui usaha sosial ekonomi produktif (USEP)  atau UUEP (Unit Usaha Ekonomi Produktif) dengan pendekatan pekerjaan sosial yaitu memberikan ketrampilan dan bimbingan serta bantuan stimulus sebagai modal  awal usaha .  Kegiatan dilaksanakan secara kelompok (Kelompok). Usaha produktif (USEP dan UUEP ) yang berorientasi kegiatan ekonomi produktif,  bercirikan koperasi yang berorientasi kepada pengembangan potensi dan sumberdaya alam serta lingkungan sosialnya, sumberdaya manusia dan kemungkinan peluang pemasaran produk-produknya.
Dalam Kelompok USEP dan UUEP ini dikenal Kelompok yang homogen dan Kelompok yang heterogen.  Kelompok homogen yaitu para anggotanya  terdiri atas anggota masyarakat secara spesifik, seperti Fakir Miskin, Komunitas adat terpencil, Penyandangcacat, Anak terlantar,  Lanjut Usia Terlantar,  Wanita rawan sosial-ekonomi, Keluarga muda mandiri, dan lainnya.  Sedangkan Kelompok yang heterogen terdiri atas gabungan berbagai ragam anggota. Sesuai dengan kemajuannya, Kelompok digolongkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan menjadi (1) Kelompok Tumbuh, (2) Kelompok Berkembang, (3) Kelompok Mandiri.
Selanjutnya apabila suatu Kelompok telah mencapai Mandiri, maka pembinaan selanjutnya dikaitkan dengan kegiatan Koperasi (Embrio Koperasi).







































































CONTOH PROGRAM YANG TELAH JALAN DI KABUPATEN LAIN






Gerakan 1.000 Rupiah per Hari ( suatu Geraka Nyata Kepedulian di Kabupaten Sambas )


Untuk mendukung kemajuan pendidikan di Kabupaten Sambas dan menggalang kepedulian terhadap anak yatim dan anak dari keluarga tidak mampu, Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Masyarakat Desa (LP3MD) Kabupaten Sambas bersama Gerakan 1.000 Rupiah menggelar acara Ulang Tahun (Ultah) Bersama.
Sebanyak 227 anak mengikuti acara yang digelar di Sekretariat Bersama LP3MD Kabupaten Sambas. Melalui acara ini, diharapkan akan tumbuh kepedulian untuk berbagi terhadap sesama, khususnya kepada anak yatim dan anak kurang mampu. “Guna memberikan motivasi, dalam kegiatan tersebut LP3Md dan Gerakan 1000 Rupiah juga menyerahkan bantuan berupa sepatu, buku tulis dan baju seragam kepada anak yang mendapat ranking satu,” kata Nurdiansyah Zar’in, Ketua LP3MD Kabupaten Sambas dalam rilisnya, Sabtu (9/7) lalu.
Dijelaskan Nurdiansyah, dalam acara tersebut juga terbentuk komunitas baru, yaitu Komunitas Sepuluh Besar. Komunitas ini merupakan kumpulan anak yatim dan anak kurang mampu yang berprestasi dalam pendidikan. “Mereka yang tergabung dalam komunitas ini adalah anak yang mendapatkan ranking 1-10, baik dari tingkat SD sampai SMA,” papar Nurdiansyah.
Dibeberkannya, tahun ini dari 66 anggota Komunitas Sepuluh Besar, yang memperoleh ranking 1 berjumlah delapan orang, ranking 2 berjumlah 11 orang, ranking 3 berjumlah 13 orang, ranking 4 berjumlah dua orang, ranking 5 berjumlah delapan orang, ranking 6 berjumlah lima orang, ranking 7 berjumlah 10 orang, ranking 8 berjumlah tiga orang, ranking 9 berjumlah tiga orang dan ranking 10 berjumlah tiga orang. “Kami juga memberikan bantuan dana pendidikan bulanan dan bantuan kesehatan,” katanya.
Program ini rencananya akan menjadi kegiatan rutin LP3MD dan Gerakan 1000 Rupiah Per Hari. Lewat aksi peduli ini diharapkan dapat membantu meringankan biaya pendidikan bagi anak yatim dan anak kurang mampu. Ia berharap program ini dapat memotivasi anak-anak yang belum masuk ranking 10 besar. “Motivasi inilah yang terus kami lakukan, karena tanggung jawab majunya pendidikan di Kabupaten Sambas bukan semata tertumpu kepada pemerintah, melainkan oleh siapa saja yang memiliki kepedulian dan kemampuan memajukan pendidikan di Kabupaten Sambas,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati Sambas Dr Pabali Musa MAg, anggota DPRD Sambas Eko Suprihatino SP, perwakilan dinas, camat, desa dan donator. (edo)

Pelaksanaan PNPM Mandiri


Selama ini Indonesia memiliki banyak sekali program penanganan kemiskinan yang tersebar di berbagai Kementerian dan Lembaga, namun penanganan masalah kemiskinan dimaksud selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Karena itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007 untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Dengan adanya PNPM Mandiri, diharapkan program-program yang berjalan di masing-masing Kementerian/Lembaga yang selama ini berjalan sendiri-sendiri dengan standar operasional yang berbeda diharapkan dapat disatukan dan terintegrasi. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan.
Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi; Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik.
Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.
Para Menteri sepakat untuk mengkonsolidasikan program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat ke dalam PNPM Mandiri dan sekitar 53 program di 22 kementerian/lembaga akan dikonsolidasikan ke dalam Kerangka PNPM Mandiri (17 program berbasis pemberdayaan masyarakat). Pelaksanaan Konsolidasi PNPM Mandiri akan efektif mulai pada Tahun 2009. Tahun 2008 adalah sebagai “masa transisi” untuk menyiapkan Konsolidasi program ke dalam PNPM Mandiri.
Pada Tahun 2008, Program yang belum dikonsolidasikan ke dalam PNPM Mandiri menggunakan lokasi yang telah ditetapkan oleh Tim Pengendali PNPM Mandiri setiap tahun. Seluruh pengelola program dalam PNPM Mandiri termasuk dalam Tim Pengendali PNPM Mandiri ( Tim Pelaksana, Tim Teknis, Tim Sosialisasi, Tim Monitoring dan Evaluasi, dsb) Tim Pengendali PNPM Mandiri Menindak lanjuti Konsolidasi Program ke dalam Wadah PNPM Mandiri
Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antar proyek dan program diharapkan juga dapat diwujudkan dengan diintegrasikan ke dalam PNPM Mandiri. Mengingat proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu 5-6 tahun, maka PNPM Mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target MDGs tersebut.

Senin, 05 Maret 2012

PROGRAM VOKASI DESA SOLUSI BAGI PENGANGGURAN


Salah satu Program VOKASI DESA adalah program yang sudah berjalan beberapa tahun yang lalu...kami hanya ingin menghimbau kepada Warga Desa Tlogoadi yang masih belum mendapatkan kesempatan pekerjaan...inilah kesempatan untuk bergabung dalam program ini dan Program ini ditutup sebelum akhir bulan Maret 2012...Makanya bagi yang berminat bisa mendaftarkan kepada kami  melalui HP :085326739300 ( Wakil Ketua LPMD)..minimal Satu Program Pelatihan jumlah peserta 25 orang, Maksimal sesuai kapasitas tempat....Program Bisa dipilih sesuai dengan Peminatan.
Akhir dari Pelatihan akan dibekali Program Wirausaha Mandiri..termasuk Pendampingan Peserta membuat Usaha Mandiri dengan Kerjasama dengan Bank Pendamping ( MITRA)

Jumat, 02 Maret 2012

PROGRAM DESA VOKASI -SOLUSI BAGI PENGANGGURAN





PROGRAM DESA VOKASI- adalah solusi bagi para pengangguran...diperuntukan bagi masyarakat  yang kurang mampu...disinilah perlu disadari bagi para pengelola Desa...sebagai Wadah untuk mengayomi masyarakat..tentunya terus menggali potensi warga masyarakat yang memnpunyai potensi untuk ikut andil dan urun rembuk bagi kemajuan Desa...Jangan sampai ada kepentingan pribadi yang menghambat bagi warga untuk menikmati kesejahteraan ...ekonomi dan masa depannya . Dengan Jumlah Penduduk Desa Tlogoadi berkisar 11 ribu...adalah bagaimana mencari potensi di dalam warga masyarakat itu sendiri.
Semoga Hal ini menjadi perhatian pengelola Desa...LPMD...BPD...PKK serta Karang Taruna
Jadikanlah  sisa waktu untuk berbagi bersama tanpa ada perbedaan dan kepentingan pribadi, selama dalam mengelola selalu ada kepentingan pribadi...maka semua program akan JALAN DI TEMPAT...marilah kita sadar untuk berpikir bijak bahwa TUJUAN LPMD adalah untuk memperdayakan masyarakat..jangan ada kepentingan diatas golongan.. Semoga Dengan Program Desa VOKASI inilah kesempatan bersama untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan dengan Program Pelatihan Gratis dan Kewirausahan Mandiri


Jika Anda Warga Masyarakat urun rembug bisa menghubungi Hotline :085326739300 ( WAKIL KETUA LPMD DESA TLOGOADI)

Kamis, 01 Maret 2012

MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM BAKTI DESA



Dalam membangun kebersamaan tentunya Kita sebagai warga sadar akan pentingnya kebersamaan tentunya dalam hal kebaikan maka jika kita sebagai warga ingin Desa Tlogoadi menjadi desa yang maju dalam segala hal ..marilah kita mulai dari diri kita ..lingkungan kita..janganlah ada PAMRIH setiap kita bertindak itu akan membawa ketidakseimbangan dalam diri kita...semoga Warga Desa Tlogoadi Bersama LPMD DESA TLOGOADI bersama membangun kemajuan Desa....Kami bagian dari warga jika Anda sebagai Warga Desa Tlogoadi Kami persilahkan untuk memberikan KRITIK...SARAN...USULAN ...IDE KREATIF kepada kami LPMD DESA TLOGOADI..e-mail: Wahyu_basf1@ymail.com  HOTLINE :085326739300 ( WAKIL KETUA LPMD)


MARI KITA BANGUN DESA TLOGOADI MENJADI DESA YANG UNGGUL PENUH KEBERSAMAAN TANPA ADA PERBEDAAN