Halaman
- Beranda
- PROGRAM BIDANG EKONOMI
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG AGAMA
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG PENDIDIKAN DAN PERPUSTAKAAN
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG SOSIAL BUDAYA
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN PELUANG KERJA BARU
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG PEMUDA DAN OLAH RAGA
- PROGRAM PENGEMBANGAN DESA TERPADU
- IDE KAMI PROGRAM BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN
- INILAH KAMI
Senin, 19 Maret 2012
Selasa, 13 Maret 2012
Pemberdayaan Masyarakat dalam Menanggulangi Pengangguran dan Kemiskinan
Pemberdayaan
Masyarakat dalam Menanggulangi Pengangguran dan Kemiskinan
Pengangguran
dan kemiskinan bersumber pada lemahnya potensi manusia dan kurangnya dukungan lingkungan dalam
memanfaatkan potensi alam dan sumberdaya yang tersedia. Untuk memecahkan masalah tersebut ditempuh
melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat (A. Soedijar, 2003).
Lemahnya
informasi IPTEK, kurangnya ketrampilan dan pengalaman praktikal, merupakan factor-faktor
yang mempengaruhi lemahnya potensi sumberdaya
manusia dalam mengelola sumberdaya alam
dan lingkungan sosialnya. Kondisi
sosial-budaya masyarakat tidak selamanya mendukung peningkatan potensi
warganya, adakalanya malah menghambat
kemajuan masyarakat itu sendiri.
Di lain pihak keberadaan manusia,alam dan lingkungan sosial merupakan potensi yang sangat bermanfaat bagi
perkembangan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam
penanggulangan pengangguran dan
kemiskinan dengan jalan pemberian bantuan
kebutuhan hidup seketika, bukanlah upaya memecahkan masalah, namun hanya
merupakan bantuan sementara. Upaya itu
perlu diikuti dan dilengkapi oleh bantuan yang bersifat pemberdayaan segenap
potensi masyarakat. Kelengkapan
penunjang yang diperlukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat meliputi sumberdana, IPTEK, tenaga, sarana
dan prasarana, yang kesemuanya itu dapat digali dan diperoleh dari Pemerintah, Lembaga Non Pemerintah, dan
Masyarakat. Pemberdayaan memerlukan
sentuhan teknologi karena padahakekatnya
pemberdayaan masyarakatadalah
perubahan sosial untuk
memanfaatkan sumberdaya alam dalam rangka meningkatkan kesejahtyeraan sesuai dengan
suasana sosial budayadan sosial ekonomi yang ada.
Tujuan
pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan pengangguran dan kemiskinan pada hakekatnya
adalah penciptaan dan pengembangan lapangan kerja. Oleh karena itu kegiatan yang menjadi sasaran
adalah sektor yang banyak menampung
lapangan kerja, yaitu sektor informal, industri rumah tangga dan sektor perikanan.
Pemberdayaan
masyarakat dengan menggunakan pendekatan pekerjaan social, pada dasarnya mendorong
kelompok masyarakat bermasalah sosial
dengan memanfaatkan segenap potensi yang ada pada masyarakat itu sendiri, serta
melibatkan sumber di luar masyarakat tersebut agar mereka dapat mandiri
mengatasi masalahnya.
Pemberdayaan
dilaksanakan melalui usaha sosial ekonomi produktif (USEP) atau UUEP (Unit Usaha Ekonomi Produktif) dengan
pendekatan pekerjaan sosial yaitu memberikan ketrampilan dan bimbingan serta
bantuan stimulus sebagai modal awal
usaha . Kegiatan dilaksanakan secara
kelompok (Kelompok). Usaha produktif (USEP dan UUEP ) yang berorientasi
kegiatan ekonomi produktif, bercirikan
koperasi yang berorientasi kepada pengembangan potensi dan sumberdaya alam serta
lingkungan sosialnya, sumberdaya manusia dan kemungkinan peluang pemasaran
produk-produknya.
Dalam
Kelompok USEP dan UUEP ini dikenal Kelompok yang homogen dan Kelompok yang heterogen. Kelompok homogen yaitu para anggotanya terdiri atas anggota masyarakat secara
spesifik, seperti Fakir Miskin, Komunitas adat terpencil, Penyandangcacat, Anak
terlantar, Lanjut Usia Terlantar, Wanita rawan sosial-ekonomi, Keluarga muda
mandiri, dan lainnya. Sedangkan Kelompok
yang heterogen terdiri atas gabungan berbagai ragam anggota. Sesuai dengan
kemajuannya, Kelompok digolongkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
menjadi (1) Kelompok Tumbuh, (2) Kelompok Berkembang, (3) Kelompok Mandiri.
Selanjutnya
apabila suatu Kelompok telah mencapai Mandiri, maka pembinaan selanjutnya
dikaitkan dengan kegiatan Koperasi (Embrio Koperasi).
Gerakan 1.000 Rupiah per Hari ( suatu Geraka Nyata Kepedulian di Kabupaten Sambas )
Untuk
mendukung kemajuan pendidikan di Kabupaten Sambas dan menggalang kepedulian
terhadap anak yatim dan anak dari keluarga tidak mampu, Lembaga Pemberdayaan
dan Pengembangan Potensi Masyarakat Desa (LP3MD) Kabupaten Sambas bersama
Gerakan 1.000 Rupiah menggelar acara Ulang Tahun (Ultah) Bersama.
Sebanyak
227 anak mengikuti acara yang digelar di Sekretariat Bersama LP3MD Kabupaten
Sambas. Melalui acara ini, diharapkan akan tumbuh kepedulian untuk berbagi
terhadap sesama, khususnya kepada anak yatim dan anak kurang mampu. “Guna
memberikan motivasi, dalam kegiatan tersebut LP3Md dan Gerakan 1000 Rupiah juga
menyerahkan bantuan berupa sepatu, buku tulis dan baju seragam kepada anak yang
mendapat ranking satu,” kata Nurdiansyah Zar’in, Ketua LP3MD Kabupaten Sambas
dalam rilisnya, Sabtu (9/7) lalu.
Dijelaskan
Nurdiansyah, dalam acara tersebut juga terbentuk komunitas baru, yaitu
Komunitas Sepuluh Besar. Komunitas ini merupakan kumpulan anak yatim dan anak
kurang mampu yang berprestasi dalam pendidikan. “Mereka yang tergabung dalam
komunitas ini adalah anak yang mendapatkan ranking 1-10, baik dari tingkat SD
sampai SMA,” papar Nurdiansyah.
Dibeberkannya,
tahun ini dari 66 anggota Komunitas Sepuluh Besar, yang memperoleh ranking 1
berjumlah delapan orang, ranking 2 berjumlah 11 orang, ranking 3 berjumlah 13
orang, ranking 4 berjumlah dua orang, ranking 5 berjumlah delapan orang,
ranking 6 berjumlah lima orang, ranking 7 berjumlah 10 orang, ranking 8
berjumlah tiga orang, ranking 9 berjumlah tiga orang dan ranking 10 berjumlah
tiga orang. “Kami juga memberikan bantuan dana pendidikan bulanan dan bantuan
kesehatan,” katanya.
Program
ini rencananya akan menjadi kegiatan rutin LP3MD dan Gerakan 1000 Rupiah Per
Hari. Lewat aksi peduli ini diharapkan dapat membantu meringankan biaya
pendidikan bagi anak yatim dan anak kurang mampu. Ia berharap program ini dapat
memotivasi anak-anak yang belum masuk ranking 10 besar. “Motivasi inilah yang
terus kami lakukan, karena tanggung jawab majunya pendidikan di Kabupaten
Sambas bukan semata tertumpu kepada pemerintah, melainkan oleh siapa saja yang
memiliki kepedulian dan kemampuan memajukan pendidikan di Kabupaten Sambas,”
ujarnya.
Acara ini
juga dihadiri Wakil Bupati Sambas Dr Pabali Musa MAg, anggota DPRD Sambas Eko
Suprihatino SP, perwakilan dinas, camat, desa dan donator. (edo)
Pelaksanaan PNPM Mandiri
Selama ini Indonesia memiliki banyak sekali
program penanganan kemiskinan yang tersebar di berbagai Kementerian dan
Lembaga, namun penanganan masalah kemiskinan dimaksud selama ini cenderung
parsial dan tidak berkelanjutan. Karena itu diperlukan perubahan yang bersifat
sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pemerintah
meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun
2007 untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Dengan adanya PNPM Mandiri,
diharapkan program-program yang berjalan di masing-masing Kementerian/Lembaga
yang selama ini berjalan sendiri-sendiri dengan standar operasional yang
berbeda diharapkan dapat disatukan dan terintegrasi. Melalui PNPM Mandiri
dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan
unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan
dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan
kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan
sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan
kemiskinan.
Pelaksanaan
PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai
dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program
pendukungnya seperti PNPM Generasi; Program Penanggulangan Kemiskinan di
Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di
perkotaan; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)
untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik.
Mulai
tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat dengan
berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai
departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga
akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.
Para Menteri sepakat untuk
mengkonsolidasikan program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat ke dalam PNPM Mandiri dan sekitar 53 program di 22
kementerian/lembaga akan dikonsolidasikan ke dalam Kerangka PNPM Mandiri (17
program berbasis pemberdayaan masyarakat). Pelaksanaan Konsolidasi PNPM Mandiri
akan efektif mulai pada Tahun 2009. Tahun 2008 adalah sebagai “masa transisi”
untuk menyiapkan Konsolidasi program ke dalam PNPM Mandiri.
Pada Tahun 2008, Program yang
belum dikonsolidasikan ke dalam PNPM Mandiri menggunakan lokasi yang telah
ditetapkan oleh Tim Pengendali PNPM Mandiri setiap tahun. Seluruh pengelola
program dalam PNPM Mandiri termasuk dalam Tim Pengendali PNPM Mandiri ( Tim Pelaksana,
Tim Teknis, Tim Sosialisasi, Tim Monitoring dan Evaluasi, dsb) Tim Pengendali
PNPM Mandiri Menindak lanjuti Konsolidasi Program ke dalam Wadah PNPM Mandiri
Efektivitas
dan efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antar proyek
dan program diharapkan juga dapat diwujudkan dengan diintegrasikan ke dalam
PNPM Mandiri. Mengingat proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu 5-6
tahun, maka PNPM Mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun
2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan pembangunan
milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri
yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu
Indonesia mewujudkan pencapaian target-target MDGs tersebut.
Senin, 05 Maret 2012
PROGRAM VOKASI DESA SOLUSI BAGI PENGANGGURAN
Salah satu Program VOKASI DESA adalah program yang sudah berjalan beberapa tahun yang lalu...kami hanya ingin menghimbau kepada Warga Desa Tlogoadi yang masih belum mendapatkan kesempatan pekerjaan...inilah kesempatan untuk bergabung dalam program ini dan Program ini ditutup sebelum akhir bulan Maret 2012...Makanya bagi yang berminat bisa mendaftarkan kepada kami melalui HP :085326739300 ( Wakil Ketua LPMD)..minimal Satu Program Pelatihan jumlah peserta 25 orang, Maksimal sesuai kapasitas tempat....Program Bisa dipilih sesuai dengan Peminatan.
Akhir dari Pelatihan akan dibekali Program Wirausaha Mandiri..termasuk Pendampingan Peserta membuat Usaha Mandiri dengan Kerjasama dengan Bank Pendamping ( MITRA)
Jumat, 02 Maret 2012
PROGRAM DESA VOKASI -SOLUSI BAGI PENGANGGURAN
PROGRAM DESA VOKASI- adalah solusi bagi para pengangguran...diperuntukan bagi masyarakat yang kurang mampu...disinilah perlu disadari bagi para pengelola Desa...sebagai Wadah untuk mengayomi masyarakat..tentunya terus menggali potensi warga masyarakat yang memnpunyai potensi untuk ikut andil dan urun rembuk bagi kemajuan Desa...Jangan sampai ada kepentingan pribadi yang menghambat bagi warga untuk menikmati kesejahteraan ...ekonomi dan masa depannya . Dengan Jumlah Penduduk Desa Tlogoadi berkisar 11 ribu...adalah bagaimana mencari potensi di dalam warga masyarakat itu sendiri.
Semoga Hal ini menjadi perhatian pengelola Desa...LPMD...BPD...PKK serta Karang Taruna
Jadikanlah sisa waktu untuk berbagi bersama tanpa ada perbedaan dan kepentingan pribadi, selama dalam mengelola selalu ada kepentingan pribadi...maka semua program akan JALAN DI TEMPAT...marilah kita sadar untuk berpikir bijak bahwa TUJUAN LPMD adalah untuk memperdayakan masyarakat..jangan ada kepentingan diatas golongan.. Semoga Dengan Program Desa VOKASI inilah kesempatan bersama untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan dengan Program Pelatihan Gratis dan Kewirausahan Mandiri
Jika Anda Warga Masyarakat urun rembug bisa menghubungi Hotline :085326739300 ( WAKIL KETUA LPMD DESA TLOGOADI)
Kamis, 01 Maret 2012
MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM BAKTI DESA
Dalam membangun kebersamaan tentunya Kita sebagai warga sadar akan pentingnya kebersamaan tentunya dalam hal kebaikan maka jika kita sebagai warga ingin Desa Tlogoadi menjadi desa yang maju dalam segala hal ..marilah kita mulai dari diri kita ..lingkungan kita..janganlah ada PAMRIH setiap kita bertindak itu akan membawa ketidakseimbangan dalam diri kita...semoga Warga Desa Tlogoadi Bersama LPMD DESA TLOGOADI bersama membangun kemajuan Desa....Kami bagian dari warga jika Anda sebagai Warga Desa Tlogoadi Kami persilahkan untuk memberikan KRITIK...SARAN...USULAN ...IDE KREATIF kepada kami LPMD DESA TLOGOADI..e-mail: Wahyu_basf1@ymail.com HOTLINE :085326739300 ( WAKIL KETUA LPMD)
MARI KITA BANGUN DESA TLOGOADI MENJADI DESA YANG UNGGUL PENUH KEBERSAMAAN TANPA ADA PERBEDAAN
Langganan:
Postingan (Atom)